Terra Formars Berhubung gw udah baca manga-nya dan nonton anime-nya, jadi gw putusin buat nge-review karya Sasuga Yu dan Tachibana Kenichi yang satu ini. Genre-nya berdasarkan MyAnimeList adalah Action, Horror, Sci-Fi, dan Space. Meskipun tercantum genre Horror, story-nya sendiri lebih berat ke Action. Story -- Kalau dibilang klise, jelas. Bahkan banyak yang bilang kalau Terra Formars ini mirip sama Gantz. Settingnya diambil di tahun 2600-2700M. Meskipun jedanya udah beberapa abad dari sekarang, tapi masih banyak hal-hal yang belum lepas dari abad 21 kayak teknologi, politik, dsb. Meskipun ada kekurangan yang udah disebutin tadi, kelebihan dari ngambil setting ini tidak perlu repot ngejelasin tentang teori-teori Sci-Fi yang ada kayak BUGS Operation, MOO, dll. Sampai chapter 085, manga-nya masih enak dibaca dan berhubung anime-nya juga mengikuti alur manga-nya, gw masih punya ekspektasi lebih buat ke depannya. 8/10 Character -- Salah satu kekuatan dari Terra Formars itu dari penceritaan dan penempatan backstory karakter di alur. Meskipun ga semua karakter diceritain, tapi ada beberapa karakter yang berasa punya posisi (ga sekedar filler, tapi bukan protagonis juga). Yang disayangkan dari adaptasinya, kadang penempatan backstory-nya ini salah, jadinya ada momen-momen yang kurang berasa. 9/10 Sound -- Opening sama Ending tergolong pas, good but not overly good. SFX standar serial TV, ga berat kayak movie-movie. BGM sendiri ga membekas/berkesan setelah nonton, untuk composernya sendiri belum begitu dikenal. Untuk seiyuu-nya, salah satu yang gw seneng dari adaptasi Terra Formars itu berani nyediain banyak karakter dan seiyuu yang ngebuat tiap karakter itu unik dengan suaranya sendiri. 6/10 Art -- Seperti kebanyakan adaptasi, untuk art sering ada feel yang hilang. Ga ada yang exemplary atau notable, malah dengan detail konten “gore” yang di-tone-down dan kebanyakan sensor, malah ngebuat art jadi sisi buruk adaptasi Terra Formars. 5/10
Penilaian Akhir : 7/10
(artikel oleh Judan H. / danmateria, G '13)